Tangsel - Gapai Sukses dengan Kekuatan Galbu dan Karakter, Pengusaha dan Politisi H Moh Saleh Asnawi Launching Buku Berjudul "Jalan Lurus" acara launching berlangsung pada Rabu (16/03/22) di Al Sinema AMTC Lubana Sengkol.
Dengan segala kerendahan hati, saya ingin menceritakan mengenai proses ikhtiar dan cara berpikir yang saya amalkan selama ini kepada adik-adik penerus bangsa.
Dari film yang sama-sama telah kita saksikan saya berharap terdapat pesan akan pelajaran hidup yang semoga dapat kita ambil bersama yaitu hidup adalah Suatu proses, dimana Kita sebagai manusia hanya perlu menjalani dengan ikhtas dan konsisten, dan tidak lupa selalu diiringi dengan doa Tentunya ada naik dan turun dalam suatu proses tersebut, namun konsistensi pada nilai-nilai yang kita percayai adalah kunci yang membuat kita dapat terus exist di tengah masyarakat.
Ada pepatah mengatakan "kegagalan dan masalah hidup tidak akan pernah menjatuhkan kita karena saya percaya semakin keras kita jatuh, semakin tinggi kita akan melambung." Begitulah hidup, harus melalui proses bertahap tidak ada yang kesuksesan yang instan tanpa pengorbanan.
Terdapat pesan moral yang saya rasa sangat cocok dengan konteks kehidupan saat ini, belakangan kita melihat berita ramai dengan kasus investasi ilegal bermotif judi yang dibalut dengan kekuatan personal branding seolah-olah seorang anak muda bisa sukses secara instan dengan bergabung ke bisnis tersebut.
Sebagai orangtua, saya sangat sedih melihat kejadian ini. Bukan karena silaunya pencapaian harta dari anak muda tersebut, tetapi bagaimana cara dan modus yang dia lakukan seolah menghalalkan segala cara demi mendapatkan status sosial dan kekayaan yang nyata-nyatanya hanya sesaat. Saya pesan, hidup ini bukan soal mencari harta tapi harus lebih mencari makna dari hidup agar dapat bermanfaat untuk lingkungan sekitar dan bekal sampai ke akhirat nanti.
Disini saya melihat ada masalah karakter dari anak muda tersebut yang pastinya bersumber dari galbu dirinya. Apa dan dimana galbu itu? galbu adalah salah satu aspek terdalam pada jiwa manusia atau biasa disebut hati. Tugasnya menilai benar salahnya perasaan, niat, pemikiran, hasrat, sikap dan tindakan seseorang, terutama pada dirinya sendiri.
Kita seringkali dengar seruan, “jagalah hati, jagalah hati, jangan kau kotori, ” secara tersirat pesan ini sangat cocok dengan dinamika masalah kehidupan saat ini, dimana banyak orang sibuk melakukan personal branding di sosmed berusaha memperlihatkan kehidupan yang sempurna seperti seorang Sultan. Tapi hati-hati dari konsekuensi tersebut, bisa meracuni dan merusak galbu kita. Maka saya mengajak kita semua untuk mulai membersihkan galbu agar mendapatkan kedamaian batin dan kenikmatan untuk selalu mensyukuri nikmat Allah SWT dimanapun dan apapun kondisi dan posisi kita saat ini.
Galbu juga akan membentuk karakter kita sebagai manusia, apa sebenarnya karakter itu? Karakter adalah watak atau sifat yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti dan tabiat. Hati - hati dengan karakter, karena karakter itu erat hubungannya dengan nasib kita. Karakter adalah produk dari kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang, sehingga menjadi identitas kita, dan kebiasaan tersebut akan menentukan nasib kita.
Contohnya kalau kita punya karakter malas seperti kebiasaan bangun siang, sudah pasti dia kehilangan salah satu waktu paling berharga untuk memohon doa kepada Allah SWT, ditambah dia juga akan terlambat kerja dan biasanya terlihat dari fighting spirit yang rendah. Kondisi ini pasti mempengaruh tingkat produktivitas dirinya. Disitulah kenapa karakter bisa mempengaruhi nasib.
Dengan memiliki galbu dan karakter yang baik, Insyallah akan meningkatkan produktivitas hidup kita, dimana kita selalu ingin belajar dan menghargai orang lain. Saya sangat percaya bahwa dengan networking akan menghantarkan kita ke pintu-pintu rizki Allah SWT, tidak mesti lsngsung mendapatkan untung tapi ini merupakan investasi jangka panjang yang sangat baik.
Rumusan ini benar - benar saya jalankan sejak saya masih muda saat bekarja dikantor suzuki sebagai Sales sampai akhirnya dipercaya untuk merintis usaha showroom sendiri di Lampung. Sebenarnya pada zaman saya tidak umum untuk anak muda terjun ke dunia wirausaha, sangan sedikit jumlah pemuda yang menjadi pengusaha karena mayoritas lebih banyak masuk ke instansi pemerintahan. (Rsd)